Saturday, April 30, 2011

Dakwah Tauhid Para Nabi/Rasul

 
[1] Dakwah Nabi Nuh ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 59). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Nuh adal...ah dakwah tauhid.

2] Dakwah Nabi Hud ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada kaum ‘Aad, Kami utus saudara mereka yaitu Hud. Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 65). A...yat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Hud adalah dakwah tauhid.

[3] Dakwah Nabi Shalih ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada kaum Tsamud, Kami utus saudara mereka yaitu Shalih. Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 73). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Shalih adalah dakwah tauhid.

[4] Dakwah Nabi Syu’aib ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada kaum Madyan, Kami utus saudara mereka yaitu Syu’aib. Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 85). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Syu’aib adalah dakwah tauhid.

5] Dakwah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh telah ada teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya, yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya; Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari segala yang kalian sembah selain Allah. Kami ingkari kalian dan telah nyata antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian untuk selamanya sampai kalian mau beriman kepada Allah saja.” (QS. al-Mumtahanah: 4). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah Nabi Ibrahim adalah dakwah tauhid.

[6] Dakwah Segenap Rasul ‘alaihimus salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak; sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. an-Nahl: 36). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa dakwah seluruh rasul adalah dakwah tauhid.

Monday, April 4, 2011

TIPS PACARAN YANG ISLAMI

kata pak ustadz, pacaran itu mendekati zina. lalu, bagaimanakah dengan pacaran yang islami? agar kita terhindar dari hal-hal yang melanggar syari'at islam, hendaklah kita harus tahu apa saja tips-tipsnya.

1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga).

“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu'ah Al Manahi Asy Syari'ah 2/102]

2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya

“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]

3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya

“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]

4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan

“Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)

Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa'i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]

5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya

“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30)

“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)

6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32)
-
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok

“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

-“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)

WARNING:-
sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…
-sebuah syair mengatakan:
-kadang peristiwa besar bermula dari hal-hal kecil
permulaannya memandang, lalu tersenyum, kemudian menyapa, lalu mengobrol, lantas janjian, kemudian berkencan, dan akhirnya berzina
-Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…

ehem-ehem..ada yang komentar..??
saya yakin, ada kata2 di dalam hati sodara2 sekalian "yah...itu mah sama aja bukan pacaran namanya"
hehehe..

HADIAH SANG AYAH

Seorang pemuda sebentar lagi akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan. Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.
Diapun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.
Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Alquran yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas.
Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, “Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan Alquran ini untukku?”
Lalu dia membanting Alquran itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu. Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas.
Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu
anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya,
dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.
Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya.
Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Alquran itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.
Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Alquran itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil!
Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alquran itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.
Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun,
dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam.
Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang
tak mungkin diobati...

Sunday, April 3, 2011

Bukti Kebenaran Al-Qur'an

Isi buku ini biasanya dihadirkan dalam bentuk videotape, pertemuan, dan dialog yang diadakan dengan ilmuwan terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan yang berbeda. Hal ini dilakuikan untuk menguji fakta ilmiah yang disebutkan di beberapa ayat al-Quran. Selain itu, juga untuk menyoroti fakta bahwa agama Islam itu mendorong ilmu pengetahuan dan pengetahuan Serta tldak ada pertentangan sama sekali antara wahyu al-Quran dan fakta ilmiah.
Ilmuwan yang berpartisipasi dalam dialog ini semuanya non-Muslim. Sebagian besar menjelaskan beberapa fakta ilmiah yang mana mereka baru menyadarl akhir-akhir ini dan beberapa tahun setelah mengadakan penelitian. Mereka mengatakan bahwa apa yang telah mereka temukan akhir-akhir ini setelah mereka menghubungkannya dengan ayat al-Quran, baik secara langsung maupun tidak, lebih dari 1400 tahun yang lalu. Mereka menunjukkan banyak sekali keheranan.
Komentar mereka Sangat bervariasi Tetapi Sebagian besar mengakui bahwa al-Quran tidak datang dari manusia atau sumber biasa. Pada kenyataannya, sebagian meyakini dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, yang tercakup dalam per­nyataan orang Islam yang dikenal dengan syahadat sebagai pintu gerbang menjadi Muslim.
Para ahli menyambut gembira fakta ini. Mereka membuktikan bukti kebenaran Islam di depan mahasiswa mereka dan membantu dengan sedikit pengetahuan di antara mereka. Mereka sebenamya membuka pintu yang tertutup dan harapan jalan kebenaran kepada Allah yang merajai alam semesta. Selanjutnya, dengan adanya alasan tersebut, siapa yang mengingkari kebenaran seteLah adanya bukti dan kesaksian para ilmuwan ini?

Allah mengatakan dalam al-Quran:

"Katakanlah: Terangkanlah kepadaku bagaimana pendapatmu jika al-Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) al-Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah ti­ada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. " (QS al-Ahqaaf :10).

Allah juga mengatakan:

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah sudah mendaki ke langit. Begitulah Allah melimpahkan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (QS al-An'am : 125)

Dialog asli dengan para ilmuwan ini direkam pada videotape yang diberi judul "Inilah Kebenaran". Di dalam video itu jauh lebih efektif dan lebih jelas untuk pemirsa. Untuk membuat pertukaran ide pada bermacam-macam orang, kami memutuskan untuk mempro­duksi buku ini yang berisi kesaksian para ilmuwan yang berpartisipasi dalam diskusi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dimunculkan dalam videotape, tanpa ada perubahan sama sekali.
Videotape itu juga berisi ulasan secara luas dari Syeikh Abdul Majid az-Zindani. Ulasan ini juga direkam di sini sebagaimana yang mereka ungkapkan dalam tape-tape versi bahasa Inggris. Semua ayat al-Quran da­lam videotape ini juga tertulis di buku ini sesuai dengan kitab suci al-Quran terjemahan bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali (beberapa pemakaian linguistik lama telah diedit demi kejelasan) yang telah direvisi dan diedit Presiden Islamic Research, IFTA, CALL, dan Guidance, Saudi Arabia.
diharapkan buku ini akan bermanfaat bagi pembaca dan semoga Allah membantu mereka memahami pesan Islam, membimbing mereka ke jalan yang lurus.

Saturday, April 2, 2011

Cerita "Akhwat Sejati"

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”.
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:
Anakku ...

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya

“ Lantas apa lagi Abi? ”, sahut putrinya

Ketahuilah putriku ...

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur
Dan ingatlah ...
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

Setelah itu sang anak kembali bertanya, “Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?”

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”

Saya Seorang Muslim

ya...benar. saya seorang muslim, saya bangga menjadi seorang muslim, kenapa bangga? kebanyakan orang muslim sekarang tidak merasa berbangga jadi dirinya sebagai muslim, ketidakbanggannya itu dapat ditunjukkan dari setiap prilakunya yang tidak sesuai dengan jati dirinya sebagi seorang muslim. mengaku muslim, tapi mengabaikan solat, mengaku muslimah tapi tidak menutup aurat dengan berjilbab, mengaku muslim tapi masih korupsi, mengaku muslim tapi masih suka pacaran dan berkencan tanpa ada ikatan pernikahan, mengaku muslim tapi masih suka membicarakan kejelekan orang, mengaku muslim tapi masih suka berkata kasar dan menyakiti orang. jadi, apakah masih pantas dengan mengaku sebagai seorang muslim. seorang muslim tidak boleh menyimpang dari ajaran Islam dan mencontoh keteladanan Rasullallah SAW.

wallahu'alam