Saturday, May 28, 2011

MENGAPA ALLAH SWT MEMAKAI KATA "AKU", "ALLAH", "DIA" DAN "KAMI" DALAM ALQURAN

sebenarnya pertanyaan ini sudah dijawab dari jaman dulu oleh Ulama Ahli Tafsir (bisa dicari di Tafsir² Klasik).
dan para Pendeta dan Umat Nasrani selalu mempertanyakan (setiap kali melihat terjemahan Alquran) pada masa-ke-masa, MENYANGKA & BERTANYA apakah kata "KAMI" dalam Alquran adalah "Tuhan yang lebih dari satu", PADAHAL ayat lain sudah membant...ahnya bahwa Allah Swt. adalah SATU (salah satunya Surah Al-Ikhlas ayat 1, Q.S. 112: 1), bukan tiga seperti disangkakan Kaum Nashrani.

inilah salah satu tanda keagungan mengapa Alquran diturunkan dalam bahasa Arab.

jikalau Alquran itu diturunkan dengan semua bahasa, tentu akan banyak perbedaan penafsiran kata disetiap wilayah dan perubahan yang susah dipantau dan dideteksi kebenarannya.

jikalau Alquran di Indonesia dimusnahkan dan dibakar, akan datang jutaan Hafidz (Penghafal) Alquran dari seluruh penjuru dunia untuk menggantikannya dengan hafalan yang sama, surah yang sama, ayat yang sama, dan huruf yang sama. begitulah salah satu cara Allah Swt. menjamin kemurnian Alquran.

mari kita bahas sedikit saja RAHASIA Alquran.

kadang Allah Swt. menggunakan kata "AKU", "ALLAH", DIA" didalam Al Qur'an (dalam bahasa Arab adalah "ANA" juga "INNI" atau kata kerja yang diakhiri dengan huruf "TU", atau juga langsung dengan lafadz "Allah" sendiri, begitu pula dengan kata "Dia" / "Huwa" dalam bahasa Arab).

contoh Ayat,

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلا لا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلا كُفُورًا

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran." (Al-Israa' Ayat 99)

dengan maksud SUATU PENCIPTAAN YANG TIDAK MELIBATKAN MAKHLUQ MANAPUN, umumnya ALLAH SWT mengatakan "ANA" / "INNI" (AKU) atau juga "HUWA" (DIA) bisa juga lafadz "ALLAH" sendiri.

"MENUNJUKKAN" HANYA ALLAH SWT SENDIRI YANG MENCIPTAKAN. TIDAK ADA UNSUR LAIN / MAKHLUQ LAIN (SEKUTU) YG MEMBANTU PENCIPTAANNYA.

maknanya menunjukkan kekuatan-Nya yang Maha Dahsyat. tidak ada makhluq pun yang dapat menyamai Keagungan & Kekuatan Penciptaan-Nya Yang Luar Biasa.

contoh Ayat yang lain,

وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ

"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan." (Al-Jaatsiyah Ayat 22)

maksudnya, Allah Swt. sendiri yang menciptakan langit & bumi tanpa ada keterlibatan makhluq lainnya yang membantu.

pernah tau gedung paling tinggi di dunia sekarang yang ada di Dubai? namenye 'Burj Dubai'.

disono ntu butuh arsitek yg mendesainnya, perlu tenaga sipil, tambah kontraktor, tenaga kerja yang banyak, tenaga ahli nyang bejibun.
bisa kita bayangin, berapa orang yg dibutuhkan untuk sebuah penciptaan gedung ini.

seorang FIR'AUN pun TIDAK BISA MEMBUAT PIRAMID-nya HANYA SEORANG DIRI !!!

KAGAK BAKALAN BISA QITE BANDINGIN AME ALLOH SWT APALAGI PENCIPTAANNYA !!!
jaoooooooh mah, kagak ade ape-apenye qite.

kadang Allah Swt juga menggunakan kata "KAMI" didalam Alquran (dalam bahasa Arab adalah "NAHNU" juga "INNA" atau kata kerja yang diakhiri dengan huruf "NAA").

orang Arab tentu akan paham, atau juga orang yg mondok di pesantren yg bahasa sehari-harinya menggunakan bahasa Arab (seperti Pondok Pesantren Gontor dan laen²) tentu tau makna penggunaan kata "Nahnu (kami)".

Contoh 1 : "Nahnu (kami)" memang bisa digunakan untuk lebih dari satu yaitu "kami" (plural - jamak - banyak),
bisa juga untuk "satu orang" yaitu yg dimaksudkan "saya-sendiri" dengan makna "kemuliaan". (dalam Bahasa Arab)

Contoh 2 : "Antum (kalian)" memang bisa digunakan untuk lebih dari satu yaitu "Kalian" (plural - jamak - banyak),
bisa juga untuk "satu orang" yaitu yg dimaksudkan "Anda" dengan makna "kemuliaan". (dalam Bahasa Arab)
(bukan kata "kamu", yg tidak sopan diucapkan kepada orang tua)

kata "Antum (kalian)", biasanya digunakan oleh para Santri (Murid) untuk memanggil sang Guru (Kyai) (yg seorang diri - bukan jamak/plural). artinya sangat dianggap TIDAK SOPAN jika Santri mengobrol dengan Kyai-nya memanggil dengan kata "ANTA (kamu)", bukan "ANTUM". Bukan berarti "Antum" ini bermakna "kalian" (jamak) akan tetapi BERMAKNA satu untuk "PENGHORMATAN".

Ya, untuk SEBUAH "PENGHORMATAN DAN PENGAGUNGAN".

blum paham? atau paham sedikit?...
mari kita belajar sdikit bahasa Arab dan Inggris 20 detik saja.

I (am) = saya, aku.
You = kamu
We = kami
They = Mereka
He = dia (laki-laki)
She = dia (wanita)
It = dia (benda & hewan)

mari bandingkan dengan bahasa Arab... (sowry, keyboard windows ane ga support ngetik arabic, penyebutannya aje ye)

Huwa = dia (laki-laki)
Huma = dia berdua (laki-laki)
Hum = mereka (laki-laki)
Hiya = dia (perempuan)
Huma = dia berdua (perempuan)
Hunna = mereka (perempuan)
Anta = kamu (laki-laki)
Antuma = kamu berdua (laki-laki)
Antum = kalian (laki-laki)
Anti = kamu (perempuan)
Antuma = kamu berdua (perempuan)
Antunna = kalian (perempuan)
Ana = Saya, Aku
Nahnu = Kami

belum lagi jika digabungkan dengan 'kata kerja', maka akan berubah. contoh kata "fa'ala" (melakukan / "do" dalam english) ditempatkan dengan kata-kata diatas maka akan menjadi: "yaf'alu" (dia (seorang lak-laki) melakukan...), "yaf'alaani" (dia dua orang lak-laki melakukan...), "yaf'aluuna" (mereka (laki-laki) melakukan...), dan seterusnya.... puannjaang dee pokoke...

(sekadar deskripsi bahwa ilmu bahasa Arab itu luas, grammar-nya berbeda dengan bahasa Inggris, ataupun bahasa Indonesia, apalagi bahasa lainnya).

-----> artinya, kita harus mengembalikan makna kata dalam Alquran ke BAHASA ASLINYA, yaitu BAHASA ARAB.

Ok, kembali... lalu mengapa ALLAH SWT menggunakan kata "NAHNU" (KAMI) ???

contoh Ayat,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah." (Al-Mu'minuun Ayat 12)

kadang Allah Swt. memaksudkan (dalam Alquran) suatu penciptaan yang melibatkan oknum lain dalam penciptaan tersebut sebagai proses, umumnya ALLAH SWT mengatakan "NAHNU" (KAMI), dan juga kadang ALLAH SWT menggunakan kata "ANA" (AKU) di Ayat lainnya.

maknanya, ketika Allah Swt. menciptakan manusia, ada unsur lain yang menjadi PROSES PENCIPTAANNYA. yaitu adanya pertemuan ayah & ibu, bertemunya sel sperma & sel telur. ada PROSES inilah yang kemudian RAHASIA AL QUR'AN mengapa Allah Swt. menggunakan lafadz "NAHNU (KAMI)".

contoh ayat yang sepadan, Allah Swt. mengatakan "Kholaqnaa" yaitu "Kami (menciptakan)"

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal." (Al-Hujuraat Ayat 13)

Lalu Bagaimana dengan ayat...

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam”. (Al-Anbiyaa' Ayat 107)

kata Arsalna ( أَرْسَلْنَا 'Kami mengutus') berasal dari kata dasar "Arsala" أَرْسَلْ (yg mempunyai arti; mengutus, memberikan risalah, mengantarkan risalah).

sebagaimana penjelasan sebelumnya diatas, kata "KAMI" yg Allah Swt. maksudkan karena ADANYA OKNUM / UNSUR LAIN DALAM PROSES PENGUTUSAN. YAITU "MALAIKAT JIBRIL" SEBAGAI PENGANTAR WAHYU ALLAH SWT. makanya Allah Swt. menggunakan Kata "NAHNU" (KAMI).

"Menjadi Rahmat" tidak berarti hanya "diri Nabi Muhammad saw." saja, akan tetapi dengan "MUKJIZAT ALQURAN (WAHYU - dari Allah Swt. melalui Malaikat Jibril) dan juga SUNNAH NABI SAW (perilaku & akhlaq beliau selama hidup).

kadang ALLAH SWT menunjukkan kata "INNI" (AKU) dan "NAHNU" (KAMI) didalam Alquran adalah "LITTA'DZHIIM" (menunjukkan Keagungan & Kebesaran).

مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ

"Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka." (Al-Ahqaaf Ayat 3)

menjelaskan sesuatu Yang BESAR, AGUNG, MULIA, DAHSYAT.

contoh, dijelasin bahwa bumi itu mengitari matahari, itu saja. padahal tidak hanya sampai disitu saja. bahkan matahari pun berputar mengitari galaksi sebagaimana bumi mengitarinya. dan masing-masing mempunyai jalur lintasannya sendiri. memiliki jarak dan waktu tersendiri. semua bergerak. menakjubkan!

Ayat lainnya, (menunjukkan Keagungan dan Kebesaran Penciptaan-Nya)

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (Adz-Dzaariyaat Ayat 49)

ada langit ada bumi, ada siang ada malam. dll.

tapi kadang di Ayat lain Allah juga menggunakan kata "Aku",

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Adz Dzaariyaat : Ayat 56)

kata "KAMI" (memahaminya dalam Bahasa Arab) dalam Alquran bukan bermakna "TUHAN ITU LEBIH DARI SATU". Akan tetapi sebagai TA'DZHIIM (PENGAGUNGAN). karena Ayat yang lain mengatakan ALLAH, TIADA TUHAN SELAIN DIA.

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)."
(Al-Baqarah Ayat 255)

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (Maha Satu)."
(Al-Ikhlas Ayat 1)

mudah-mudahan bisa dipahami, walau sedikit.

jika ingin lebih banyak referensi, silahkan membaca Tafsiran dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Jalalein, atau yg dari Indonesia saja seperti Tafsir Al Mishbah, dari Prof. DR. Quraisy Shihab.

Tafsiran-tafsiran seperti ini tidak akan Anda temukan dalam Alquran Terjemahan, baik dari DEPAG maupun yg digital. makanya para Ahlinya (Ulama Tafsir) yang Fasih dan Alim (Luas Ilmunya) menulis Tafsir Alquran ini karena Ilmu Alquran itu SANGATLAH LUAS.

Wallohu Ta'ala A'lam.

Jaminan Surga Untuk NABI Muhammad

Kaum kafir dan kaum munafik sering mengeluarkan fatwa keji bahwa Muhammad BELUM TENTU masuk surga. Atau dengan kata lain, Muhammad belum dijamin masuk surga, dan bahkan besar kemungkinan sekarang berada di neraka sedang menjalani siksa nya …….
Tuduhan / fatwa kaum kafir tersebut sebenarnya berfokus pada adanya tradisi SHALAWAT di dalam Islam, yang... secara salah-kaprah diartikan oleh kaum jahil sebagai bentuk doa seorang Muslim kepada Allah supaya Allah membebaskan Nabi Muhammad saw dari siksa api Neraka. 
Kontan ‘fatwa’ kafirin ini membuat kaum Muslim yang lemah iman nya merasa ragu akan keabsahan iman mereka sebagai umat Muslim. Memang jelas, fatwa itu diluncurkan oleh kaum kafirin dan munafikin untuk memurtadkan individu individu Muslim dan Muslimat.
Allah memberikan jaminan bahwa Nabi Muhammad akan masuk surga:

Agar Allah mengampuni dosamu (Muhammad) yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan menunjukimu jalan yang lurus. (Qs 48:2)

Allah memberikan jaminan bahwa Nabi Muhammad yang pertama masuk surga:

Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Aku datang ke pintu surga pada hari kiamat, lalu aku meminta supaya pintu surga dibuka. Penjaga surga bertanya : “Engkau siapa?” Saya menjawab: “Muhammad!” Lalu dia berkata : “Saya diperintahkan, supaya tidak membukakan pintu surga kepada siapapun sebelum engkau”

Allah memberikan jaminan bahwa 10 sahabat Nabi masuk surga:


“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang petama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dengan mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (Qs At-Taubah : 100) 

Berikut ini 10 orang sahabat Rasul yang dijamin masuk surga (Asratul Kiraam). 

1. Abu Bakar Siddiq ra. 
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran (Surah At-Taubah ayat ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.
Suatu hari Rasulullah duduk di atas sumur Ariis sedangkan Abu Musa al-Asy’ari menjaga pintunya. Kemudian Abu Bakar datang lalu mohon izin, maka Rasulullah bersabda kepadanya. ‘Suruhlah dia masuk dan beritahukan dia akan masuk surga …”. (HR. Bukhari)

2. Umar Bin Khatab ra. 
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat. Dijaman kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dalam umur 64 tahun karena dibunuh, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di Madinah.

3. Usman Bin Affan ra. 
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannyalah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

4. Ali Bin Abi Thalib ra. 
Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Beliau sudah mengikuti Rasulullah sejak kecil dan hidup bersama Beliau sampai Rasul diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan di Koufah, Irak sekarang.

5. Thalhah Bin Abdullah ra. 
Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Saw sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. Thalhah Bin Abdullah gugur dalam Perang Jamal dimasa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan dimakamkan di Basrah.

6. Zubair Bin Awaam 
Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun.

7. Sa’ad bin Abi Waqqas 
Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. Meninggal dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

8. Sa’id Bin Zaid 
Sudah Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dikuburkan di Baqi’.

9. Abdurrahman Bin Auf 
Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Meninggal pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di baqi’.

10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah 
Masuk Islam bersama Usman bin Math’uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Saw. Meninggal pada tahun 18 H di urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.

Allah memberikan jaminan bahwa 70.000 umat Nabi Muhammad akan masuk surga tanpa hisab:
Imam Bukhari di dalam kitab shahihnya telah meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bahwa beliau berkata:

“Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: ‘Ini adalah Musa dan kaumnya,’ lalu dikatakan, ‘Perhatikanlah ke ufuk.’ Maka tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku, ‘Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.’ Maka tiba-tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, ‘Inilah ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk surga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang. Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orang itu. Mereka berkata, ‘Kita orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah.’ Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan berkata, ‘mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib dan tidak mita di-kai, dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakkal.” [HR. Bukhari 8270]

Imam Bukhari rahimahullah, dari Abbas radhiallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:

“Ditampakkan kepadaku beberapa ummat. Maka ada seorang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh satu ummat, ada pula seorang nabi yang diikuti oleh beberapa orang, ada juga nabi yang diikuti oleh sepuluh orang. Ada juga nabi yang diikuti lima orang, bahkan ada seorang nabi yang berjalan sendiri. Aku pun memperhatikan maka tiba-tiba ada sejumlah besar orang, aku berkata, ‘Wahai Jibril, apakah mereka itu ummatku? Jibril menjawab, ‘Bukan, tapi lihatlah ke ufuk!’ Maka aku pun melihat ternyata ada sejumlah besar manusia. Jibril berkata, ‘Mereka adalah ummatmu, dan mereka yang di depan, 70.000 orang tidak akan dihisab dan tidak akan diadzab.’ Aku berkata, ‘Kenapa?’ Dia menjawab, ‘Mereka tidak minta di-kai, tidak minta diruqyah, dan tidak meramal nasib serta hanya kepada Allah mereka bertawakal.’Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan, lalu berkata, ‘Berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikan salah satu seorang di antara mereka.’ Nabi pun berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah dia salah seorang di antara mereka.’Lalu ada orang lain yang berdiri dan berkata, ‘Berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikan aku salah seorang di antara mereka.’ Nabi Shalalahu ‘alaihi wasslam menjawab, ‘Kamu telah didahului oleh Ukasyah’.” [HR. Bukhari 6059] 

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata: aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda,

“Akan masuk surga sekelompok dari ummatku sejumlah 70.000 orang. Wajah-wajah mereka bercahaya seperti cahaya bulan.” [HR. Bukhari] 

Riwayat Muslim dalam shahihnya dari hadits Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu,

“…, kemudian selamatlah orang-orang mukmin, selamat pulalah kelompok pertama dari mereka yang wajah-wajah mereka seperti bulan pada malam purnama sejumlah 70.000 orang. Mereka tidak dihisab kemudian orang-orang setelah seperti cahaya bintang di langit, kemudian yang seperti mereka.”

Musnad Imam Ahmad, Sunan Tirmidzi, dan Sunan Ibnu Majah dari hadits Abu Umamah dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, dia berkata,

“Rabbku ‘Azza wa Jalla telah menjanjikan kepadaku bahwa ada dari ummatku yang akan masuk surga sebanyak 70.000 orang tanpa hisab ataupun adzab beserta setiap ribu orang ada 70.000 orang lagi dan tiga hatsiyah dari hatsiyah-hatsiyah Allah ‘Azza wa Jalla.”

Umat Nabi Muhammad adalah mayoritas penghuni surga:
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dalam sebuah hadits ketika beliau bersabada kepada para sahabatnya pada suatu hari,

“Ridhakah kalian, kalau kalian menjadi seperempat (1/4) dari penduduk surga?”Kami menjawab, “Ya.”Beliau berkata lagi, ‘Ridhakah kalian menjadi sepertiga (1/3) dari penduduk surga?”Kami menjawab, “Ya.”Beliau berkata lagi, ‘Ridhakah kalian menjadi setengah (1/2) dari penduduk surga?”Kami menjawab, “Ya.”Beliau berkata lagi, “Demi Allah yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sesungguhnya aku berharap kalian menjadi setengah (1/2) dari penduduk surga karena surga tidak akan dimasuki kecuali oleh jiwa yang muslim dan tidaklah jumlah kalian dibanding ahli syirik kecuali seperti jumlah bulu putih pada kulit sapi hitam atau seperti bulu hitam pada kulit sapi merah.” [HR. Bukhari 6047]

Beliau berkata,

“…, Ahli surga 120 shaf, 80 shaf di antaranya dari ummatku, dan 40 shaf lagi dari ummat lainnya.” [HR. Tirmidzi 3469,lalu Tirmidzi berkata, "Ini hadits hasan."]
“Rabbku ‘Azza wa Jalla telah menjanjikan kepadaku bahwa ada dari ummatku yang akan masuk surga sebanyak 70.000 orang tanpa hisab ataupun adzab beserta setiap ribu orang ada 70.000 orang lagi dan tiga hatsiyah dari hatsiyah-hatsiyah Allah ‘Azza wa Jalla.”

Allah memberikan jaminan bahwa umat Islam masuk surga:
Hadits Nabi
يأبى قال من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى رواه البخاري
Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau.” Shahabat bertanya, “Ya Rasulallah, siapa yang tidak mau?” Beliau menjawab, “Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga.”
Dari Abi Said bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah SWT akan berkata, Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan. Maka mereka pun keluar dari neraka.”
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan.”
Rasulullah Saw bersabda: “Semua ummatku akan masuk surga, kecuali orang yang enggan (tidak mau).” (HR Bukhori 22/248)
Nah dari penjelasan di atas, maka sudah jelaslah bahwa Muhammad SUDAH DIJAMIN MASUK SURGA …. Adapun kaum kafir dan kaum munafik yang selalu teriak-teriak bahwa Muhammad belum dijamin masuk Surga, hanya berlatar belakang kebencian mereka terhadap Islam ….. agar supaya lebih banyak anak manusia yang meninggalkan Islaml yang agung ini …….. tidak lebih dari itu….

Saturday, May 14, 2011

Bagaimana Anda Mengenal Islam?

Oleh: Mochamad Bugi & Aus Hidayat

Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul. Dimulai dari Nabi Adam a.s. dan Nabi Muhammad saw. menjadi penutup seluruh risalah. Allah swt. menegaskan hal ini melalui lisan para nabi. Misalnya dari lisan Nabi Nuh a.s. sendiri kita mendapat informasi bahwa Allah menyuruhnya menjadi muslim. “… dan aku disuruh supaya tergolong menjadi orang-orang yang berserah diri kepada Allah (muslim).” (Yunus: 72)

Islam Agama Para Nabi dan Rasul

Islam adalah agama yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul. Dimulai dari Nabi Adam a.s. dan Nabi Muhammad saw. menjadi penutup seluruh risalah. Allah swt. menegaskan hal ini melalui lisan para nabi. Misalnya dari lisan Nabi Nuh a.s. sendiri kita mendapat informasi bahwa Allah menyuruhnya menjadi muslim. “… dan aku disuruh supaya tergolong menjadi orang-orang yang berserah diri kepada Allah (muslim).” (Yunus: 72)

Hal yang sama juga keluar dari lisan Nabi Ibrahim dan Isma’il. “Ya Rabb kami, jadikanlah kami berdua sebagai orang-orang yang berserah diri kepada-Mu (muslim)….” (Al-Baqarah: 128).
Dan, agama Islam-lah yang diwasiatkan Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya. “Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama (Islam) untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaaan tetap memeluk agama Islam.” (Al-Baqarah: 132).
Nabi Musa a.s. pun menekankan hal yang sama kepada para pengikutnya. “… maka hendaklah hanya kepada-Nya kamu bertawakal jika kamu benar-benar muslim (orang yang berserah diri kepada-Nya).”
Karena itu tak heran jika Nabi Yusuf a.s. sangat berharap mati dalam keadaan Islam. “… wafatkanlah aku sebagai seorang muslim, dan gabungkan aku bersama orang-orang yang shalih.” (Yusuf: 10).
Itu juga yang diminta diminta para ahli sihir Fir’aun yang bertaubat dan beriman kepada Allah saat kalah melawan Musa a.s. lalu dihukum salib oleh Fir’aun. “Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan Islam (berserah diri sepenuhnya kepada-Mu).” (Al-A’raf: 126).
Hawariyin (pengikut setia Nabi Isa a.s.) pun menegaskan identitas keimanan mereka sebagai orang Islam. “Kami beriman kepada Allah dan kami bersaksi sesungguhnya kami adalah muslim (orang-orang yang berserah diri).” (Ali Imran: 52).
Ratu Saba’ menegaskan hal yang sama bahwa ia telah beriman kepada Allah dan telah menjadi seorang muslimah. Wa aslamtu ma’a Sulaiman lillahi rabbil alamiin “… dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Rabb semesta alam.” (An-Naml: 44)
Rasulullah saw. menegaskan bahwa agama para nabi dan rasul adalah satu: Islam. “Nabi-nabi itu bersaudara lain ibu. Ibunya berbeda-beda, tetapi agamanya satu,” begitu kata beliau.
Wa diinuhum waahidan yang dikatakan Rasulullah saw. adalah sesuai dengan apa yang ditegaskan oleh Allah swt. dalam Al-Qur’an. “Dia telah mensyariatkan agama kepadamu, sebagaimana yang diwasiatkan-Nya kepada Nuh, dan yang telah diwahyukan kepadamu dan Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: tegakkanlah agama dan janganlah kamu bercerai-berai di dalamnya….” (Asy-Syura: 13).

Makna Islam

Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah swt. dengan menerima segala perintah, larangan, dan kabar-Nya yang terdapat dalam wahyu. Siapa yang menyerahkan wajah, hati, dan anggota badannya kepada Allah swt. dalam semua aspek kehidupan, maka ia adalah seorang muslim.
Para nabi dan rasul adalah orang-orang muslim terdepan yang paling menyerahkan diri kepada Allah swt. “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan itu aku diperintahkan, dan aku adalah orang-orang Islam pertama,” begitu senandung mereka. (lihat Al-An’am: 162-163 dan lihat juga Al-A’raf: 143).

Tidak menyerahkan diri secara total kepada Allah swt. dan tidak menerima hukum-hukum-Nya untuk diaplikasikan dalam kehidupan, kita belum dianggap Islam. Hal ini termaktub dalam pernyataan Allah swt. Al-Qur’an ketika ada yang menolak Rasulullah menerapkan hukum seperti yang telah Allah tetapkan. “Maka demi Rabb-mu, nereka tidak beriman (sebenarnya) hingga mereka menjadikan kamu hakim untuk memutuskan perselisihan di antara mereka, kemudian mereka tidak merasa dalam dirinya keberatan dalam putusanmu, dan mereka menerima dengan sepenuh hati.” (An-Nisa: 65).

Hukum-hukum Allah hanya dapat diketahui dengan perantara wahyu yang sampai kepada kita melalui para rasul yang jujur. Jika manusia punya logika yang jernih, tidak ada alasan baginya untuk tidak menerima dan melaksanakan hukum-hukum Allah. Sebab, Allah yang menciptakan kita. Sudah seharusnya kita tunduk dan patuh kepada Sang Pencipta. Konsekuensi menjadi hamba adalah mentaati peraturan yang ditetapkan oleh Allah swt. Dan, sudah pasti aturan-aturan itu adalah kaidah-kaidah yang sesuai dengan karakteristik kita sebagai manusia karena dibuat oleh Allah Yang Mengetahui segala sesuatu lagi Maha Bijaksana.
Nabi Diutus ke Semua Umat

Kedamaian hidup manusia sangat ditentukan oleh penyerahan dirinya secara total kepada Allah swt. Karena itu, Allah tidak membiarkan satu umat pun tanpa didatangi rasul. “… dan setiap umat mempunyai seorang pemberi peringatan” (Al-Fathir: 24). “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (yang menyeru) sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut…” (An-Nahl: 36). “Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun melainkan dengan bahasa mereka, agar ia dapat memberi penjelasan yang terang kepada mereka…” (Ibrahim: 4).
Rasululah saw. pernah menjelaskan kedudukan umatnya terhadap umat-umat nabi sebelumnya. Kata beliau, “Kamu sekalian menyempurnakan 70 umat, dan kamu adalah yang sebaik-baik dan semulia-mulia umat di sisi Allah.” (Tirmidzi).

Jadi, sangat keliru jika ada yang berasumsi bahwa para rasul hanya diutus kepada umat tertentu saja dan di kawasan lain tidak pernah diutus rasul. Sebab, secara tegas Allah menyatakan kepada semua umat manusia telah sampai risalah dan ada rasul di antara mereka. Hanya saja kita tidak boleh gegagah menyatakan bahwa si A adalah rasul yang diutus Allah untuk orang-orang Persia, si B nabi untuk orang Cina, si C untuk orang India; si D nabi penduduk asli pedalaman Amerika; kecuali ada wahyu yang mengabarkannya kepada kita.
Apakah Zaratusta nabi untuk orang Persia kuno? Tidak ada nash yang menerangkan hal itu kepada kita. Tapi, kita yakin bahwa orang-orang Persia kuno pernah punya rasul yang memberi peringatan kepada mereka. Hanya saja, kata Ibnu Abbas, “Ketika nabi yang diutus kepada penduduk Persia wafat, Iblis menulis (mengajarkan) agama Majusi kepada mereka.” (Abu Dawud. Lihat Jami’ul Ushul).


Islam Untuk Seluruh Manusia

Kata Islam punya dua makna. Pertama, nash (teks) wahyu yang menjelaskan din (agama) Allah. Kedua, Islam merujuk pada amal manusia, yaitu keimanan dan ketundukan manusia kepada nash (teks) wahyu yang berisi ajaran din (agama) Allah.
Berdasarkan makna pertama, Islam yang dibawa satu rasul berbeda dengan yang dibawa rasul lainnya, dalam hal keluasan dan keuniversalannya. Meskipun demikian dalam permasalah fundamental dan prinsip tetap sama. Islam yang dibawa Nabi Musa lebih luas dibandingkan yang dibawa Nabi Nuh. Karena itu, tak heran jika Al-Qur’an pun menyebut-nyebut tentang Taurat. Misalnya di ayat 145 surat Al-A’raf. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa di Luh-luh (Taurat) tentang segala sesuatu sebagai peringatan dan penjelasan bagi segala sesuatunya.…
Islam yang dibawa Nabi Muhammad lebih luas lagi daripada yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk kaumnya sendiri. Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh karena itu, Islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Tak heran jika Al-Qur’an bisa menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu kepada manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu. (An-Nahl: 89)
Dengan kesempurnaan risalah Nabi Muhammad saw., sempurnalah struktur kenabian dan risalah samawiyah (langit). Kita yang hidup setelah Nabi Muhammad diutus, telah diberi petunjuk oleh Allah tentang semua tradisi para nabi dan rasul yang sebelumnya. Allah swt. menyatakan hal ini di Al-Qur’an. Mereka orang-orang yang telah diberikan petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. (Al-An’am: 90). Dan kamu diberi petunjuk tentang sunah-sunah orang-orang yang sebelum kamu. (An-Nisa: 20)
Sedangkan tentang telah sempurnanya risalah agama-Nya, Allah menyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 3. Pada Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku, dan Aku ridha Islam sebagai agama bagimu sekalian….
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa risalah yang dibawanya adalah satu kesatuan dengan risalah yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. “Perumpamaanku dan perumpamaan nabi-nabi sebelumku ibarat orang yang membangun sebuah rumah. Ia memperindah dan mempercantik rumah itu, kecuali letak batu bata pada salah satu sisi bangunannya. Kemudian manusia mengelilingi dan mengagumi rumah itu, lalu mengatakan: ‘Alangkah indah jika batu ini dipasang!’ Aku adalah batu bata tersebut dan aku adalah penutup para nabi,” begitu sabda Rasulullah saw. (Bukhari dan Muslim)

Agama Selain Islam Ditolak

Sempurna dan lengkapnya risalah agama langit yang Allah proklamasikan pada haji wada’ dengan ayat 3 surat Al-Maidah –yang juga sebagai wahyu terakhir turun–, mengharuskan seluruh manusia tunduk pada Islam. Semua syariat yang terdahulu dengan sendirinya mansukh (terhapus). Dan, tidak akan ada lagi syariat baru sesudah risalah yang dibawa Nabi Muhammad. Risalah dan kenabian telah ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad. ….tetapi ia (Nabi Muhammad) sebagai utusan Alah dan penutup nabi-nabi… (Al-Ahzab: 40). Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (Al-A’raf: 158). Dan Kami tidak mengutus kamu kecuali untuk seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. (Saba: 28). Dan tidaklah Kami mengutusmu, kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. (Al-Anbiya’: 107).

Karenanya, Dan barangsiapa yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima (agama itu) daripadanya. (Ali Imran: 85). Sebab, sesungguhnya agama yang diridhai Allah adalah Islam. (Ali Imran: 19).

Maka, siapa saja yang tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad, ia akan celaka dan menjadi orang yang sesat. Kata Rasulullah saw., “Demi Dzat yang diriku dalam genggaman-Nya, tidak seorang pun dari umat ini, baik Yahudi atau Nasrani, mendengar (berita kerasulan)-ku, kemudian ia tidak beriman kepada apa yang aku bawa, kecuali ia sebagai ahli neraka.” (Muslim)
Allah menegaskan dalam Al-Qur’am, “Barangsiapa menentang Rasul sesudah nyata petunjuk baginya dan mengikuti bukan jalan orang-orang mukmin, niscaya Kami angkat dia menjadi pemimpin apa yang dipimpinnya dan Kami masukkan ke dalam neraka jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa: 115).

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasu-Nya dan hendak membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan Rasul-Nya, mereka berkata, kami beriman kepada setengah (Rasul) dan kafir kepada yang lain, dan mereka hendak mengambil jalan tengah (netral) antara yang demikian itu. Mereka itu ialah orang-orang kafir yang sebenarnya, dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yang menghinakan (An-Nisa:150-151).
Risalah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad telah banyak dilupakan, diselewengkan, diubah, dan ajarannya yang haq telah dihapus. Sehingga, melekatlah kebatilan di kalangan para pemeluknya, baik dalam masalah akidah, ibadah, dan perilakunya. Sementara, Islam adalah agama yang sumber ajarannya, Al-Qur’an dan Hadits, terjaga keshahihannya. Sanadnya tersambung kepada Rasulullah saw. Apakah ada pilihan bagi kita yang ingin berislam kepada Allah swt selain dengan mengikuti risalah yang dibawa Nabi Muhammad? Tentu saja tidak.
Allah berfirman, “Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul Kami, yang menerangkan (syariat Kami) kepadamu ketika rasul-rasul telah putus supaya kamu tidak berkata, ‘Tidak datang kepada kami pemberi kabar gembira dan tidak pula memberi peringatan.’ Allah MahaTahu atas segala sesuatu.” (Al_maidah: 19)

Sumber Ajaran Islam

Isi ajaran Islam yang diserukan Nabi Muhammad dapat diketahui dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang telah diakui keabsahannya oleh para ulama hadits. Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan hidayah yang sempurna bagi seluruh umat manusia. Allah menurunkan Islam ini secara sempurna dan menyeluruh sehingga tidak ada satu persoalan pun yang menyangkut kehidupan manusia yang tidak diatur. Islam memuat aspek hukum –halal-haram, mubah-makruh, fardhu-sunnah—juga menyangkut masalah akidah, ibadah, politik, ekonomi, perang, damai, perundangan, dan semua konsep hidup manusia.
Begitulah yang Allah katakan tentang Al-Qur’an. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab sebagai penjelas segala sesuatu. (An-Nahl: 89). Dan sebagai pemerinci terhadap segala sesuatu. (Al-A’raf: 145)

Sedangkan yang belum dijelaskan secara gamblang dan rinci dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, dapat diketahui dengan jalan pengambilan hukum oleh para mujtahid umat Islam (istimbath).
Kitab dan Sunah telah menjelaskan semua persoalan yang terkait dengan akidah, ibadah, ekonomi, sosial kemasyarakatan, perang dan damai, perundang-undangan dan kehakiman, ilmu, pendidikan dan kebudayaan, serta hukum dan pemerintahan. Para ahli fiqh membuat klasifikasi ajaran Islam ke dalam persoalan akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan uqubah (sanksi hukum).
Yang termasuk dalam urusan akidah adalah masalah hukum dan pemerintahan. Masalah akhlak adalah masalah tata karma. Sedangkan yang masuk ke dalam urusan ibadah adalah masalah shalat, zakat, puasa, haji, dan jihad. Muamalah menyangkut urusan transaksi keuangan, nikah dna segala persoalannya, soal-soal konflik, amanah dan harta warisan. Sedangkan yang masuk dalam kategori uqubah adalah persoalan qishash, hukuman bagi pencuri, pezina, tuduhan zina, dan murtad.

Arti Nama Islam

Di antara keistimewaan agama Islam adalah namanya. Berbeda dengan agama lain, nama agama ini bukan berasal dari nama pendirinya atau nama tempat penyebarannya. Tapi, nama Islam menunjukkan sikap dan sifat pemeluknya terhadap Allah.

Yang memberi nama Islam juga bukan seseorang, bukan pula suatu masyarakat, tapi Allah Ta’ala, Pencipta alam semesta dan segala isinya. Jadi, Islam sudah dikenal sejak sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw. dengan nama yang diberikan Allah.
Islam berasal dari kata salima yuslimu istislaam –artinya tunduk atau patuh– selain yaslamu salaam –yang berarti selamat, sejahtera, atau damai. Menurut bahasa Arab, pecahan kata Islam mengandung pengertian: islamul wajh (ikhlas menyerahkan diri kepada Allah), istislama (tunduk secara total kepada Allah), salaamah atau saliim (suci dan bersih), salaam (selamat sejahtera), dan silm (tenang dan damai). Semua pengertian itu digunakan Alquran seperti di ayat-ayat berikut ini.

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya. (An-Nisa’: 125)

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. (Ali Imran: 83)

إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (Asy-Syu’araa’: 89)

وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآَيَاتِنَا فَقُلْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, Maka Katakanlah: “Salaamun alaikum (Mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu).” Tuhanmu Telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-An’am: 54)

فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ

Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu. (Muhammad: 35)
Sementara sebagai istilah, Islam memiliki arti: tunduk dan menerima segala perintah dan larangan Allah yang terdapat dalam wahyu yang diturunkan Allah kepada para Nabi dan Rasul yang terhimpun di dalam Alquran dan Sunnah. Manusia yang menerima ajaran Islam disebut muslim. Seorang muslim mengikuti ajaran Islam secara total dan perbuatannya membawa perdamaian dan keselamatan bagi manusia. Dia terikat untuk mengimani, menghayati, dan mengamalkan Alquran dan Sunnah.

Kalimatul Islam (kata Al-Islam) mengandung pengertian dan prinsip-prinsip yang dapat didefinisikan secara terpisah dan bila dipahami secara menyeluruh merupakan pengertian yang utuh.


sumber : http://www.dakwatuna.com/index.php/aqidah-muslim/2007/mengenal-islam/

Wednesday, May 11, 2011

FAKTA ILMIAH MEMBACA ALQURAN DAPAT MENCERDASKAN OTAK DAN MEMBERI KETENANGAN

Menurut hasil penelitian ternyata membaca Al-Qur’an sehabis maghrib dan sesudah subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 % , karena di sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam kesiang hari di samping itu ada tiga aktifitas sekaligus , membaca , melihat dan mendengar .

“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Al-Qur’an sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an”.



Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Maha benar Allah yang telah berfirman :

“Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).

“Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tentram” (Q.S. 13: 28)..

Tuesday, May 10, 2011

Perintah Berkerudung pun tertulis di Al-Kitab Kristen

salah satu ajaran yang sudah ditinggalkan & dihina oleh ummat chrisitian itu ialah KERUDUNG/TUDUNG.
Koreksi: Jilbab bukanlah kerudung / tudung. Jilbab itu pakaian muslim yang longgar, bukan kerudung.

Seperti dalam Qur’an:
Ahzab:59. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[*] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[*] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Seringkali, umat kufar tak suka & menghina muslimah yang berkerudung / tudung, bahkan selalunya mereka berlaku tak adil dan melarang muslimah menggunakan kerudung, meski di kerajaan/negeri dengan mayoritas Islam.
Ada pula Islam Liberal, dengan mengaku muslim tapi membenci Islam, mengatakan jika kerudung / tudung itu tak wajib, rambut itu bukan aurat, demi kebebasan wanita, hak azasi dan hal lainnya.

Kita tak usah risau dengan segala celaan orang yang mencela, karena dia orang kufar lah yang tak membaca alkitab christian mereka dengan hati kecil mereka yang jujur.

Jika Kerudung itu benar, apa buktinya???
Jika Kerudung itu salah, apa buktinya???

Bahkan, kerudung / tudung pun diwajibkan oleh alkitab christian. kami berkata seperti ini bukan menurut hati kami, tapi kami selalu berkata dengan BUKTI TERKUAT, yaitu dari kitab masing-masing agama karena kitab itu diakui "katanya" sebagai perkataan TUHAN.

Tudung muslimah pun diwajibkan oleh alkitab christian.

1 Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka HARUSLAH IA MENUDUNGI KEPALANYA.

11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

11:8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.

11:9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.

11:10 Sebab itu, PEREMPUAN HARUS MEMAKAI TANDA WIBAWA DI KEPALANYA oleh karena para malaikat.

11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.

11:12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.

11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERKERUDUNG?
Ayat diatas diambil dari surat pertama Paulus kepada jemaat di korintus.
Tapi ajaran yang sudah hilang, ditinggalkan & tak diikuti lagi oleh ummat terdahulu, dimurnikan lagi oleh ALLAH dalam Qur'an:

 
Qs.24 Nuur:31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka MENUTUPKAN KAIN KERUDUNG KE DADANYA, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Qs.33 Ahzab:59. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya KE SELURUH TUBUH MEREKA". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Qs.7 A'raaf:26. Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Dan kenyataannya, ummat Islam-lah yang mengamalkan kewajiban tersebut sehingga masa ini. Lalu, jika kerudung / tudung diwajibkan oleh alkitab christian, mengapa mereka membenci muslimah berkerudung?

 
Bagi saudari muslimah yang belum berkerudung, mari kita berkerudung, apa mau ditunggu lagi??? Banyak muslimah berkata belum siap, masih merasa tak baik, dan lainnya. Jika kena tunggu baik, maka sampai mati pun tak kan pernah merasa baik karena manusia akan selalu merasa berdosa karena kesilapan di masa lalu, kita ni manusia memiliki nafsu, bukannya malaikat yang selalu berbuat benar karena tak ber-nafsu.

Dan bagi saudari muslimah yang sudah berkerudung, mari perpaiki tudung kita dengan MENUTUPKAN KAIN TUDUNG KE DADA & MENGULURKAN KERUDUNG KE SELURUH TUBUH seperti yang perintahkan oleh ALLAH (bukan diperintah oleh manusia) dalam Qur'an.

Bagi saudari yang tudungnya sudah baik, mari kita ajak sekitar kita, rakan & saudari kita untuk berkerudung saja dahulu. Untuk awal pertama, tak usah menutupi dada pun tak apa. Semua kena dilakukan bertahap, pelan-perlahan.

Secara nalar pun seharusnya mereka berfikir, Ibunda Nabi Isa AS pun selalu digambarkan dengan berkerudung, kenapa mereka tak ikuti suri tauladan yang dicontohkan oleh Ibu "Tuhan"???

PERNAHKAH MEREKA MELIHAT ADA GAMBAR BUNDA MARIA TIDAK MENGENAKAN KERUDUNG?

Seumur hidup kami belum pernah lihat Bunda Maria tak berkerudung, musti dan selalunya digambarkan dengan mengenakan kerudung. Kami heran... ^_^

Perempuan ialah godaan iblis yang termasuk besar sangat. Dilihat dari segi akhlak & sopan santun pun, setan lagi mudah & senang menggoda melalui wanita.

Dengan menggunakan kerudung / tudung, maka akan menjaga pandangan para bapak-bapak, anak-anak kecil & dewasa.

Bayangkan saja jika perempuan dengan baju ketat, pinggang nampak sangat,pantat bergoyang sana goyang sini, betis putih mulusss, paha menggoda... wow... @_~

Menurut Nabi Isa AS, melihat saja sudah termasuk zinah:

Matius 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Kerudung / tudung justru untuk meninggikan derajat wanita & menjaga keselamatannya. Pernah lihat kah ada lelaki hidung belang menggoda muslimah berkerudung baik?

tapi jika ada perempuan dengan pusar nampak, punggung pun terlihat, belahan dada menyembul... wow... @_~... ini wajib dikejar... dirayu... disentuh sikit... jika tak marah, diraba... lalu digandeng, jika masih tak marah, direngkuh. Dan bukan tidak mungkin jika dirogol atau diperkosa!
Ini buktinya jika wanita berjilbab itu justru dilindungi & diangkat derajat:

1 Korintus 11:10 Sebab itu, PEREMPUAN HARUS MEMAKAI TANDA WIBAWA DI KEPALANYA oleh karena para malaikat.
11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERKERUDUNG?
QS.33:59.Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, KARENA ITU MEREKA TIDAK DIGANGGU. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kita sebagai orang timur yang banyak beragama muslim, tentu tak pantut jika kita tak jaga sopan santun. Dan jika kita berbicara akhlak & sopan santun, maka tak boleh menurut manusia / sekumpulan manusia.

Kenapa? karena akhlak sekumpulan manusia setempat sini tak sama dengan tempat lain.

Saya beri contoh saja: Seorang perempuan, tak bagus akhlaknya jika ia datang ke rumah kepala kampung dengan menggunakan bikini saja. Akan tetapi di negara barat, ada banyak tempat yang kita tak boleh mengenakan kain selembar pun ditubuh, jika tak telanjang, maka tak boleh masuk ke tempat-tempat itu.

Lalu kami bertanya pada kawan kami yang berasal dari negara barat itu:
"Jika anda punya istri & anak gadis, bolehkah masuk ke tempat seperti itu?"
Dan ternyata dia menjawab: "Tak boleh!" Lalu bagaimana dengan para christian & Liberal + Pluralism yang membangga-banggakn budaya barat sementara ada orang barat yang tak bangga dengan budayanya???

Lalu kami tanya lagi pada kawan kami tu:
"Boleh kah jika semua aurat istri & anak gadis kamu dilihat secara percuma/free/gratis oleh lelaki buaya tanpa sensor sama sekali???"

Jawabannya ialah: NO NO NO… I will never allow my wife & my daughter to go there

Itu budaya yang justru merendahkan kaum wanita, tapi mengapa justru mereka yang fitnah Islam membatasi Hak Azasi wanita dengan kerudung? Padahal itu ialah budaya yang tak tahu malu & tak ber-adab! Sama sekali tidak cocok dengan sila kemanusiaan yang adil & beradab!

Jadi akhlak & sopan santun itu menurut agama, bukan menurut orang atau sekumpulan orang, karena budaya setempat tak sama dengan budaya tempatan lainnya.

 
Ratu kecantikan yang ikut "Miss Universe Contest" pun tak tahu malu & tak ber-adab. Bahkan tak ber-adab sama sekali karena maksiat yang dia lakukan di syiar-kan pada banyak orang sekali, bukan 1-2 negara, tapi syiar maksiat itu menyebar ke seluruh dunia.

Jadi menurut budaya barat, mengenakan bikini "2 pieces" itu masih biasa saja, masih sopan. Ada lagi yang teruk iaitu Lelaki, wanita, remaja, tua, muda, budak kecil pun lari sama-sama dengan telanjang bulat!

Bukan dalam gedung, tapi di jalan raya!!! Masuk TV lagi!! Di film kan & disebarkan ke seluruh dunia… inikah yang disebut kemajuan? Menurut kami ini malah kemunduran peradaban, malah mengikuti hewan yang tidak punya malu meski tidak memakai baju

Jika saudara mempunyai istri & anak gadis, bolehkah jika mereka menjumpai acara lari massal telanjang beramai-ramai jadi satu pria wanita???

Sekarang, ingin disukai para kufar dengan tak memakai kerudung? atau... ingin disukai ALLAH karena berkerudung?
MENGAPA WANITA YANG TIDAK BERKERUDUNG & BERJILBAB ITU BERDOSA?

Dalam sebuah hadits, Allah tidak perlu penyembahan kita:
Andai seluruh manusia & jin sejak dulu berkumpul & menyembah seperti orang yang paling takwa diantara kita, maka itu tidak akan menambah kekuasaan Allah sedikitpun.

Dan andai seluruh manusia & jin sejak dulu berkumpul jadi satu & berlaku jahat seperti orang yang paling jahat diantara kita, maka itu tidak akan mengurangi kekuasaan Allah sedikitpun.

Jadi Islam memerintah ini & itu adalah untuk kebaikan kita sebagai manusia ciptaan Allah, karena Allah lah yang Maha Tahu mana yang baik untuk kita & mana yang tidak baik untuk kita. Allah ingin kita baik tidak hanya dalam segi fisik, tapi juga hati kita.

Dalam islam, wanita pun diperbolehkan tidak mengenakan kerudung & baju jilbab, dengan syarat sudah lanjut usia. Seperti dalam ayat:
Qs.24 Nuur:60. Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.

Mengapa wanita yang sudah lanjut usia diperbolehkan tidak mengenakan kerudung & baju jilbab? Karena wanita sudah lanjut usia ini:
☑ Tidak akan menarik bagi pria
☑ Tidak mengotori jiwa para pria
☑ Tidak pamer aurat
☑ Tidak sombong merasa cantik / menarik
☑ Tidak melawan firman Allah
☑ Tidak memiliki hasrat & tidak riya
☑ Tidak membuka kemungkinan zina mata
☑ Tidak membuka kemungkinan zina yang lebih jauh
☑ Tidak melemahkan akal generasi muda yang melihatnya
☑ Tidak mencontohkan buruk pada gadis dibawahnya
☑ Dan lainnya

Dan kebalikan dari ayat itu, Jika seorang wanita membuka auratnya, maka ia telah berdosa karena beberapa sebab:
☑ Menyebabkan lelaki berpikiran kotor
☑ Orang yang ingin bertaubat, tidak jadi mensucikan hatinya
☑ Pamer aurat
☑ Sombong karena merasa cantik / menarik
☑ Sombong karena menolak firman Allah
☑ Riya
☑ Membuka zina mata
☑ Membuka zina yang lebih jauh, bahkan diperkosa
☑ Melemahkan akal generasi muda yang melihatnya
☑ Memberi contoh yang tidak baik pada gadis dibawah umurnya
☑ Mengakibatkan pertengkaran di kalangan suami istri yang suaminya suka ikan teri ^_^
☑ Dan lainnya

Jika ayat dalam alkitab ini saja sudah diingkari, lalu pedoman apa lagi yang akan mereka ambil dalam menjalani hidup di dunia fana ini?
-------------------
Mintalah ampun pada ALLAH, ALLAH Maha Pemaaf, dan hanya ALLAH saja yang boleh mengampuni dosa.

Qs.39 Zumar:53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Qs.29 'Ankabuut:7. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.

Jika ada orang yang akan  masuk Islam, maka SEMUA dosa dia yang telah lalu PASTI diampuni ALLAH.

Qs.8 Anfaal:38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku sunnah orang-orang dahulu ".
Dan... Siapakah yang ingin masuk Islam?

Qs.2 Baqarah:256. Tidak ada paksaan untuk agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Sesungguhnya, masih banyak BUKTI ayat soalan ini, tapi untuk BUKTI diatas cukuplah untuk orang berfikir. Dan dalam berfikir pun kena guna AKAL, banyak paderi berkata jika iman itu percaya dahulu, tapi Nabi Isa pun menyuruh agar gunakan AKAL dalam menyembah ALLAH.

Markus 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap HATIMU dan dengan segenap JIWAMU dan dengan segenap AKAL budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap HATIMU dan dengan segenap JIWAMU dan dengan segenap AKAL budimu.

Lukas 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap HATIMU dan dengan segenap JIWAMU dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap AKAL budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Seperti yang telah kami tulis pada wall post beberapa hari lepas... jadi,,, ada baiknya lelaki dari ummat christian berhenti menyembah Jesus & Roh Kudus, dan tukar menyembah ALLAH saja.

Dan ada baiknya ummat christiani bersyahadat:
Tidak ada Tuhan Selain ALLAH
Isa Rasulullah... ^_^

Dan juga dalam wall post beberapa hari lepas,,, ada baiknya jika ber-wudhu sebelum masuk gereja...
Bersunat seperti Nabi Ibrahim, Ismail, Ishak, Yohanes, Jesus & Paulus..
Tak usah malu karena Nabi Ibrahim pun bersunat ketika sudah tua.. ^_^
Membuka kasut & alas kaki sebelum masuk gereja...
Bersujud seperti Jesus sujud & Nabi Ibrahim, Musa, Daud, dan lainnya...
Menghadap Kiblat seperti para Nabi terdahulu...
Berdo'a hanya kepada ALLAH saja... bukan kepada Jesus...
Bertahajud seperti Jesus bertahajud...
Dan ada baiknya pula Gereja itu dirubah arahnya menghadap kiblat...

Yohanes 14:15. "Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku.

Dan berbahagialah kita sebagai muslim karena kita lah yang mengamalkan semua itu, Qur'an telah memurnikan ajaran-ajaran yang telah hilang & tak dilaksanakan oleh ummat terdahulu yang ingkar pada kitabnya sendiri.

Page ini dibuat untuk ummat muslim saja dengan tujuan:
1. Melindungi ummat dari Missionaries Christian

2. Menguatkan Islam & akidah dengan bukti nyata Kitab-kitab yang ada.

3. Boleh melawan missionaries kafir yang cuba menarik dengan budaya, fikiran, busana, media massa agar anak Islam menjadi kafir....

4. Memutuskan hujjah para Pluralism, Liberalism yang mengatakan semua agama sama, semua agama baik, semua agama boleh masuk surga.

5. Kebangkitan Islam, karena Islam tak kan bangkit selama ummatnya masih tak yakin Islam & tak dapat buktikan islam sebagai satu-satunya agama sebenar. Dengan konsekwensi harus dapat pula membuktikan bahwa agama lain itu salah

6. Dapat juga jika akan  diguna untuk membela diri saat ummat christian menyerang kita, karena jika kita katakan:

Hai ummat chritian, dilarang makan babi karena tertulis dalam Qur'an ayat ini & itu, maka mereka tak akan menerima karena mereka tak percaya pada Qur'an... Tapi jika kita katakan: Hai ummat christian, jangan makan babi karena babi pun tertulis haram dalam Imamat 11:7 & Ulangan 14:8,,, maka apakah mereka akan  khianati pula kitab ditangan mereka sendiri?

Harus di ingat jika bukan kita yang menyerang mereka, tapi mereka lah yang menyerang kita sejak semula pertama dahulu kala melalui mass media & segala cara.

Mereka lah yang menghina Nabi kita sementara kita tak pernah menghina Nabi Isa AS, karena Nabi Isa AS itu tetaplah salah satu dari Nabi Mulia dari Islam yang WAJIB diimani. Siapa menghina Nabi Isa, maka gugurlah iman Islamnya pada para Nabi.

Hak kita untuk membela saudara & akidah kita.

Jika ada ummat christiani yang lihat ini, maaf, jangan lah marah pd kami, tapi marah lah pada alkitab yang ada ditangan anda sendiri. kami berkata bukan dari hati, tapi selalunya ada BUKTI NYATA dari kitab daripada christian & Qur'an.


Monday, May 9, 2011

Menjawab Fitnah "Trinitas menurut Al-Qur'an adalah Allah, Yesus, & Maria"

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." Al-Maidah:116

Apakah Allah telah salah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Bunda Maria adalah salah satu Tuhan yg di sembah oleh Nasrani pada waktu itu?

Mari kita lihat:
http://yesaya.indocell.net/id1004.htm

1. Para penulis besar abad pertama seperti St. Ignatius dari Antiokhia, St. Yustinus Martir, St. Ireneus, dan lain-lain telah menulis dan mengakui bahwa Maria adalah Perawan dan Bunda Allah. Setelah Konsili Nicea (325 CE), tulisan-tulisan tentang Bunda Maria makin berkembang, bukan hanya di Gereja Timur melainkan juga di Gereja Barat. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kontroversi tentang Kristus sebagai Allah yang secara tidak langsung berhubungan dengan Maria sebagai Bunda Allah. Perkembangan akan cinta dan devosi kepada Kristus dan BundaNya memberikan Maria tempat yang istimewa dalam liturgi dan hal ini semakin nyata setelah Konsili Efesus.

2.Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah
Perayaan ini dirayakan umat Katolik pada tanggal 1 Januari. Pengakuan akan kebundaallahan Maria merupakan unsur sentral dalam penghormatan umat Katolik terhadap Bunda Maria. Dasar pengakuan ini terutama Kitab Suci yang menyebutkan bahwa Yesus dilahirkan dari Santa Perawan Maria. Kalau mengakui Yesus sebagai Allah, maka harus juga mengakui Maria sebagai Bunda Allah.

Untuk lebih lengkapnya silahkan baca di sini:
http://yesaya.indocell.net/id1004.htm

Sekelumit bukti di atas cukup membuktikan bahwa benarlah firman Allah dalam surah Al-Maidah:116 "Hai Isa putera arMaryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?

Penjelasan:

Menurut penafsiran Ibnu Abbas, penggalan ini merupakan ancaman bagi kaum Nasrani dan sebagai celaan serta cercaan terhadap mereka di depan para saksi utama.Penafsiran Qatadah ini didasari atas firman Allah Ta'ala," Ini adalah suatu hari yg bermanfaat yg benar kebenaran mereka."Sehubungan dg penafsiran itu, diriwayatkan pula sebuah hadist marfu' oleh al-Hafizh Ibnu Asakir dalam biografi Abu Abdullah, budak Umar bin Abdul Aziz, dan Abdullah merupakan orang yg terpercaya. Abdullah berkata, saya mendengar Abu Burdah menceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz dari ayahnua Abu Musa al-Asyari, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda," Jika hari kiamat tiba, maka para nabi dan umatnya diseru. Maka diserulah Isa. Allah Ta'ala menuturkan nikmat yg telah di anugerahkan kepadanya dan Isapun mengakuinya. Allah berfirman, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menolak bahwa dirinya mengatakan demikian. lalu di tampilkanlah kaum nasrani lalu di tanya. Maka mereka menjawab, "benar, isa menyuruh kami berbuat demikian. Nabi bersabda,'maka rambut Isa menjadi panjang. lalu setiap malaikat memegang rambut kepala dan bulu tubuh Isa. kemudian isa menjadikan kaum nasrani duduk memeluk lutut di hadapan Allah selama seribu tahun sebelum di tegakkan hujah yg mengalahkan mereka, di angkat ke tiang salib, dan di giring ke neraka.